KatongNews - Arema Cronus terpaksa harus terbang ke Denpasar, Bali untuk pulang ke Malang, Jawa Timur usai melakoni laga tandang melawan Persita Tangerang, di Karawang, Kamis (13/2) kemarin. Pasalnya, penerbangan mereka tertunda akibat hujan debu vulkanik dari Gunung kelud yang meletus, Kamis malam.
"Rencananya kami terbang ke Malang jam tujuh (pagi ini)
tetapi mendadak ada kabar penerbangan dibatalkan. Kami putuskan untuk
pulang melalui Denpasar. Dari sana akan menggunakan bus," ujar pelatih
Arema, Suharno ketika dihubungi, Jumat (14/2).
Seperti diketahui, penerbangan ke sejumlah wilayah di
Jawa Timur dan Tengah terpaksa dibatalkan akibat debu vulkanik dari
letusan Gunung Kelud. Tak hanya itu, hujan debu vulkanik juga
menyebabkan kota-kota seperti Malang, Kediri dan Solo tertutup debu yang
tebalnya mencapai 5 cm.
Ditambahkan Suharno, keputusan berputar melalui Denpasar
sebetulnya sangat tidak ideal. Menurutnya, Ahmad Bustomi dkk masih
kelelahan pasca melakoni laga tandang. "Ini sebetulnya tidak ideal.
Anak-anak sangan kelelahan usai dua laga tandang. Jadi butuh istirahat
total," papar Suharno.
Kekhawatiran Suharno terhadap kondisi Ahmad Bustomi dkk
tampaknya sedikit terobati. Pasalnya, PT. Liga memutuskan menunda laga
Arema vs Barito hingga waktu yang belum ditentukan. Semula, Arema akan
bentrok dengan Barito pada, Minggu (16/2).
Lebih lanjut, mantan pelatih Gresik United ini
mengatakan, saat ini, sangat penting bagi para pemainnya untuk bisa
beristirahat. "Untuk program, kami bicarakan terlebih dulu. Kami belum
putuskan kapan akan berlatih lagi. Yang penting bisa beristirahat dulu,"
tutupnya. (web)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar