KatongNews, Ambon - Pengungsi bencana tanah longsor di Batu Gaja, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, masih terlunta-lunta di ditempat pengungsian. Dari pantauan Kabar Timur di lapangan, para pengungsi masih menghuni ruang Gor PLN di Batu Gaja. Dari 235 rumah yang rusak diterjang tanah longsor, Pemerintah baru menangani 122 rumah. Sekitar 113 rumah yang belum ditangani oleh Pemerintah Kota Ambon dan Pemerintah Provinsi Maluku.
Atas keterlambatan penanganan korban bencana di Batu
Gaja, hingga membuat mereka harus menempati gedung serba guna milik PT.
PLN Maluku dan Maluku Utara.
Keterlambatan penangnan pengungsi, diakibatkan belum ada
kucuran dana dari kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp11 juta, dan
kementerian perumahan rakyat (Kemenpera) sebesar Rp10 juta, yang
totalnya Rp59 juta untuk satu rumah rusak. “Bantuan untuk korban bencana
tanah longsor di Batu Gajah belum sepenuhnya teratasi, ini dikarenakan
pengucuran dana belum semuanya, Kemensos dan Kemenpera belum dikucurkan.
Ini yang menjadi hambatannya,” ungkap Walikota Ambon, Richatd
Louhenapessy, pekan kemarin.
Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, sudah melaksanakan
pembangunan perumahan untuk korban mencapai 60 persen, dari total
anggaran sekitar 40 persen. Pemkot sudah menyalurkan anggran untuk
korban bencana sebesar Rp10 juta, Pemprov 3 juta dan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 25 juta untuk satu rumah rusak.
“Pemkot sudah membangun perumahan untuk korban bencana
itu lebih dari capain target, dari anggaran sebesar 40 persen, kita
(Pemkot) sudah mencapai 60 persen. Kita lagi menunggu pencairan anggaran
dari Kemensos dan Kemenpera,” beber Louhenapessy.
Pemkot selalu mengonfirmasi agar anggaran tersebut cepat
dikucurkan, dan terakhir sudah ada kabar, jika Kemensos sudah ferivikasi
anggaran itu dan secepatnya anggaran itu bisa dicairkan.
Pemerintah Kota juga sudah hadir dalam rapat kordinasi
dengan Kemenpera untuk menyelesaikan anggaran tersebut, dari situ kita
bisa merampung semuanya. “Kita sudah mengonfirmasi masalah ini ke
Kemensos, dan kami juga hadir dalam rapat kordinasi denagn Kemenpera,
untuk secepatnya masalah ini bisa dirampungkan,” ujar politisi partai
pohon beringin itu.
Louhenapessy akui jika sarana pendukung lainnya sudah
teratasi, seperti jalan dan lahan-lahan baru untuk pembangunan. Dan
Pemkot targetkan bulan Januari sudah bisa terampung semuanya. “Untuk
sarana lainnya sudah teratasi, dan kita rencanakan kalau Januari itu
sudah terampung semua, namun masalah anggaran yang menghambat,”
ungkapnya.***(Aythur)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar