KatongNews, Ambon - Dinas Pariwisata Kota Ambon menggelar Lomba Dinas Pariwisata Gelar Lomba Cerita Rakyat. Dinas Pariwisata Kota Ambon menggelar Lomba Cerita Rakyat bagi siswa SMA/SMK/MA se-kota Ambon tahun 2014. Lomba cerita rakyat tingkat Kota Ambon tersebut dilaksanakan untuk menghidupkan cerita rakyat dari Maluku.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon Pieter Ohman saat membuka Loma yang dipusatkan di Ambon City Center (ACC) Selasa (13/5), mengatakan, Budaya dan Aset yang dimiliki Maluku harus diberdayakan dan dikembangkan sebaik mungkin.
“Lomba cerita rakyat yang digelar Dinas Pariwisata Kota Ambon ini, semata untuk menghidupkan cerita rakyat dari daerah kita (Maluku-red). Mengingat cerita rakyat itu merupakan bagian dari aset budaya kita,” katanya disela-sela perlombaan.
Menurut Ohman, kegiatan seperti ini merupakan satu cara untuk mengenalkan budaya orang Maluku (Ambon) pada daerah lain yang ada di Indonesia maupun dunia, karena masyarakat hanya mengetahui cerita cerita tentang budaya Maluku, namun untuk melestarikan cerita tersebut sangat minim.
“Dengan lomba cerita rakyat ini dapat menjadi satu pengetahuan tersendiri bagi kita, mengingat orang Maluku sendiri kebanyakan mengetahui, namun pelestariannya bentuk visik itu sangat minim, seperti pengembangannya di sanggar seni itu sangat minim,” tandasnya.
Bahkan, Ohman mengatakan, Budaya dan Cerita Rakyat Maluku dapat dipublikasikan melalui Sanggar Bidaya, maupun film Dokumenter, dengan demikian masyarakat umum dapat mengetahui dan melestarikan budaya dan cerita leluhur yang menjadi warisan daerah itu.
Untuk itu, Ohman berharap, kegiatan lomba yang diikuti 42 siswa itu dapat menjadkan masyarakat maluku lebih mencintai budaya mereka sekaligus melestarikannya sebagai cerita anak cucu dan yang terpenting adalah menjadikannya sebagai budaya untuk di publikasikan ke masyarakat luar Maluku.***(Aythur)
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon Pieter Ohman saat membuka Loma yang dipusatkan di Ambon City Center (ACC) Selasa (13/5), mengatakan, Budaya dan Aset yang dimiliki Maluku harus diberdayakan dan dikembangkan sebaik mungkin.
“Lomba cerita rakyat yang digelar Dinas Pariwisata Kota Ambon ini, semata untuk menghidupkan cerita rakyat dari daerah kita (Maluku-red). Mengingat cerita rakyat itu merupakan bagian dari aset budaya kita,” katanya disela-sela perlombaan.
Menurut Ohman, kegiatan seperti ini merupakan satu cara untuk mengenalkan budaya orang Maluku (Ambon) pada daerah lain yang ada di Indonesia maupun dunia, karena masyarakat hanya mengetahui cerita cerita tentang budaya Maluku, namun untuk melestarikan cerita tersebut sangat minim.
“Dengan lomba cerita rakyat ini dapat menjadi satu pengetahuan tersendiri bagi kita, mengingat orang Maluku sendiri kebanyakan mengetahui, namun pelestariannya bentuk visik itu sangat minim, seperti pengembangannya di sanggar seni itu sangat minim,” tandasnya.
Bahkan, Ohman mengatakan, Budaya dan Cerita Rakyat Maluku dapat dipublikasikan melalui Sanggar Bidaya, maupun film Dokumenter, dengan demikian masyarakat umum dapat mengetahui dan melestarikan budaya dan cerita leluhur yang menjadi warisan daerah itu.
Untuk itu, Ohman berharap, kegiatan lomba yang diikuti 42 siswa itu dapat menjadkan masyarakat maluku lebih mencintai budaya mereka sekaligus melestarikannya sebagai cerita anak cucu dan yang terpenting adalah menjadikannya sebagai budaya untuk di publikasikan ke masyarakat luar Maluku.***(Aythur)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar