Home » » Jumlah Penduduk Miskin Kota Ambon Capai 43,888 jiwa pada 2013; Pemerintah Tingkatkan Program KB Guna Menekan Tingkat Kemiskinan

Jumlah Penduduk Miskin Kota Ambon Capai 43,888 jiwa pada 2013; Pemerintah Tingkatkan Program KB Guna Menekan Tingkat Kemiskinan

Written By Unknown on Selasa, 20 Mei 2014 | 19.06

KatongNews, Ambon - Untuk meningkatkan Program Keluarga Berencana (KB) dan proses perencanaan pembangunan di Kota Ambon Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon berupaya menurunkan jumlah penduduk miskin secara bertahap dalam perencanaan program KB.
 
Asisten Sekretaris II Kota Ambon Piet Saimima dalam sambutannya menjelaskan, program KB ini dapat menurunkan jumlah pertumbuhan penduduk di Kota Ambon, mengingat jumlah penduduk miskin Kota Ambon sudah mencapai 43.888 jiwa hingga 2013. Sehingga perlu penekanan terhadap keluarga miskin.
 
“Jumlah keluarga masuk kategori miskin sangat pantastik di tahun 2013, untuk itu perlu ada penekanan terhadap keluarga miskin dengan program keluarga berencana ini,” kata Saimima di Balai Kota Ambon, Selasa (20/5).
 
Upaya penurunan keluarga miskin akan terus dilakukan oleh Pemkot Ambon, dan mengintegarasikan program KB dan pengendalian laju pertumbuhan penduduk ke dalam bangunan lainnya.
 
“Upaya penanggulangan kemiskinan juga dapat dilakukan melalui program KB dan melalui bantuan-bantuan sosial langsung ke masyarakat, misalkan pemberdayaan melalui PNPM, KUR, program air bersih, perumahan rakyat, listrik dan lainnya,” ujarnya.
 
Dikatakan, secara garis besar pembangunan penduduk itu melalui lima aspek, yakni kuantitas penduduk, kualitas penduduk, mobilitas penduduk, data dan informasi penduduk, dan penyerasian kebijakan penduduk.
 
Lanjut Saimima, Pemkot bersyukur, di tahun 2013 kesadaran masyarakat akan KB ini mulai dilakukan, hal ini terlihat dengan adanya tingkat perkawinan di Kota Ambon itu di atas 30 tahun.
 
“Adanya pernikahan di atas 30 tahun, sangat memberikan kontribusi yang baik bagi Pemkot untuk terselenggaranya program KB dan menekan angka kemiskinan di Kota Ambon,” jelasnya.
 
Sejak program nesional ini dikembangkan di Kota Ambon pada tahun 1979 sampai 2013, Pemkot keberhasilan menurunkan dan mencegah kelahiran masih berfluktuasi, yang dipicu oleh berbagai pemasalahan, memerlukan penanganan yang lebih tajam dan terfokus.
 
“Kota Ambon inikan pusat Provinsi Maluku, yang terdiri dari lima Kecamatan dan 50 desa/keluaraha, sangat perlu mendapat pelayanan KB disemua wilayah, sehingga penduduk Kota Ambon bisa memberikan daya tampung dan daya dukung yang lebih baik untuk masyarakat berakses di Kota ini dengan baik,” jelasnya
 
Lanjut Dia, program keluarga berencana yang sangat baik di masa lalu seharusnya lebih gencar lagi disosialisasikan secara signifikan kepada masyarakat, terutama tokoh masyarakat, tokoh agama, generasi muda dan lingkungan pekerjaan terutama di daerah padat penduduk, karena sebagian masyarakat belum memahami tujuan program yang dimaksud ini.
 
“Perlu ada sosialisasi bagi lapisan masyarakat, mengingat sebagian besar masyarakat belum mengetahui tujuan dari program KB ini,” ajaknya.
 
Saimima juka berharap, kebijakan dan startegi program KB dan pembangunan keluarga dengan program penanggulangan kemiskinan. Mengingat fokus utama program KB adalah bagaiman menyerasikan kebijakan pengaturan dan pengendalian penduduk dengan program pengendalian keluarga miskin agar dapat memperoleh prioritas.
 
“Kebijakan dan strategi program KB ini dapat menanggulangi keluarga miskin, untuk bagaiman menyerasikan kebijakan agar memperoleh prioritas untuk mengakses pelayanan kontribusi dan membangun kapasitas pelayanan KB serta peningkatan pendapoatan keluarga,” harap ketua tim penertiban Kota Ambon itu.***(Aythur)
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KatongNews - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger