Home » » DPRD Diminta Panggil Pemimpin STIEM

DPRD Diminta Panggil Pemimpin STIEM

Written By Unknown on Jumat, 28 Maret 2014 | 06.04

KatongNews, Ambon - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku, diminta untuk memanggil dan mengusut Rektor dan Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Manajemen (STIEM) Ambon, terkait masalah kejelasan dan pemakaian anggaran Kampus STIEM.

Tata cara pengelolahan administrasi di kampus tersebut sangat rancuh dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Menurut salah satu Mahasiswa STIEM, yang enggan namanya dikorankan, kepada Kabara Timur Jumat (28/03) mengatakan, sistim administrasi yang diberlakukan di Kampus STIEM sangat rancuh. “Sisitim administrasinya seperti sistim sebuah kerajaan, semua jabatan starategis di STIEM itu berdasarkan pada keluarga dekat pemimpin Kampus,” jelasnya.

Cara seperti ini yang membuka terjadinya penggelapan anggaran bantuan yang diberikan ke STIEM. Hal itu sudah terlihat pada pembayaran gaji dosen STIEM, beberapa bulan kemari dosen STIEM tidak diupah oleh Ketua STIEM dan ketua yayasan. “Dosen tidak pernah di upah, pada akhirnya berimbas ke mahasiswa,” ujarnya.

Bukan hanya masalah sistim administrasi yang rancuh, namun masalah transparansi anggaran juga tidak pernah dibahas secara terbuka.  Mulai dari anggaran pembangunan yang dipungut dari mahasiswa, SPP, bantuan dari Dirjen Perguruan Tinggi hingga sekarang tidak jelas anggrannya.

“DPRD dan pihak kepolisian diminta untuk memanggil Ketua STIEM, Gerson Daklori dan Ketua Yayasan Erene Pati untuk dimintai keterangan terkait pemakaian anggaran tersebut. Anggaran yang diperoleh tidak sesuai dengan bangunan Kampus,” tegas Mahasiswa itu.

Dia juga meminta untuk Ketua STIEM, Gerson Daklori untuk menjelaskan pemakaian anggaran pembangunan yang dipungut dari mahasiswa, karena dilihat dari segi bangunan Kampus STIEm tidak layak untuk menjadi perguruan tinggi. Pasilitas perkuliahan tidak layak, ruang kuliah seperti sebuah sekret organisasi. 

Bukan hanya bantuan dari mahasiswa dan Dirjen Perguruan Tinggi, namun di tahun 2011-2012, STIEM Ambon juga mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Ambon juga sampai sekarang tidak jelas akhirnya. Untuk itu polisi dan DPRD diminta untuk memanggil Gerson Daklori dan Erene Pati, sebagai pemimpin STIEM agar mempertanggung-jawabkan anggaran tersebut.

“Bantua dari Walikota Ambon, Richard Louhenapessy kepada STIEM Ambon hingga sekarang tidak dijelaskan oleh Ketua STIEM. Masalah ini menjadi perhatian khusus, karena dari maslah ini menetukan masa depan anak bangsa,” terang Dia.***(Aythur)   
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KatongNews - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger