KatongNews, Ambon - Peningkatan penyakit HIV/AIDS di Kota Ambon merupakan catatan khusus Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, karena referensi penyakit mematikan ini semakin meningkat di tahun 2014 sebanyak 1.357 orang, ini menjadi satu peningkatan yang cukup signifikan.
Menurut Wakil Walikota Ambon Sam Latuconsina kepada
wartawan di kantor DPRD Kota Ambon kemarin mengatakan, peningkatan
penyakit HIV/AIDS ini perlu ditangani dengan baik, otomatis penangananya
harus maksimal, bukan hanya pencegahan, namun pengobatan juga harus
dilakukan.
“Penyakit mematikan ini sangat meningkat ditahun ini,
otomatis penangananya harus maksimal, perlu adanya pencegahan dan
pengobatan agar tidak menular ke yang lain,” katanya.
Dikatakan, dua hal dalam penangan HIV/AIDS ini perlu
berjalan simutan sehingga kita bisa memastikan anggaran untuk penanganan
penyakit ini harus meningkat dan perlu ada dukungan dari Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon.
“Pencegahan dan pengobatan
perlu berjalan dengan baik, agar kita (Pemkot) bisa mengusulkan
peningkatan anggaran ke DPRD Kota terkait penyakit HIV/AIDS,” ujar
Latuconsina.
Lanjut Latuconsina, harus ada anggaran penanganan
HIV/AIDS juga dari Anggaran Belanja Daerah (ABD), karena yang mengidap
penyakit tersebut adalah warga Kota Ambon. Untuk kita harus serius
menanganinya meski ada anggaran khusu HIV/AIDS paskah saya dan Walikota
dilantik, namun harus ada peningkatan anggrana untuk penanganan penyakit
mematikan itu.
“Perlu ada penanganan khusus terhadap penyakit HIV/AIDS
di Kota Ambon,” ujarnya juga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Tresje Torry menatakan,
Dinkes Kota Ambon sering melakukan penyuluhan untuk pencegahan penyakit
HIV/AIDS bagi warga Kota Ambon, dan pengobatan juga intens dilakukan
oleh Dinkes Kota Ambon.
“Kita sering lakukan penyuluhan untuk mencegah
penularan penyakit tersebut, namun semua dikembalikan kepada warga
sendiri,” kata Torry, Rabu (30/04).
Dilanjutkan, kami selalu melakukan pengobatan dan
pemeriksaaan secara gratis, namun untuk masalah pencegahan bukan hanya
tanggung-jawab Dinkes Kota Ambon, namun itu semua tanggung-jawab semua
masyarakat, jika masalah ini ditumpukan kepada Dinkes, otomatis sampai
kapanpun masalah HIV/AIDS takan pernah terselesaikan.
“Kalau hanya tanggung-jawab diserahkan kepada Dinkes
Kesehatan sendiri, otomatis tak akan pernah teratasi, karena penyakit
tersebut sejalan dengan perilaku seseorang, untuk itu dihimbau kepada
warga Kota Ambon, agar jangan melakukan seks bebas dan pemakaian jarum
suntik narkoba, karena penularannya sangat cepat,” terang Torry.***(Aythur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar