KatongNews, Ambon - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 13 Ambon masih minim ruang belajar, hal ini terlihat saat siswa SMA Negeri 13 memakai ruangan yang berbeda untuk melakukan ujian nasional. Masalah tersebut sempat mengagetkan Wakil Walikota Ambon, Sam Latuconsina saat meninjau peserta UN kemarin.
Wawali juga mengatakan, ada untungnya pelaksanaan UN
langsung ditinjau oleh pejabat atau Pemimpin hingga mereka langsung
melihat kondisi sekolah yang minim ruangan secara langsung, dan tidak
ada alasan yang dapat menghambat penyaluran bantuan bagi sekolah
tersebut. “Ada untungnya pada pelaksanaan UN pejabat atau pemimpin
langsung turun membuka sampul Soal UN agar mereka langsung melihat
kondisi sekolah yang dikunjungi,” kata Wawali kemarin.
Wawali juga menambahkan, diharapkan mendapat kegiatan
semacam ini di sekolah-sekolah yang kurang terpopuler, agar biasa
mengetahui kekurangan yang dialami sekolah tersebut, apalagi dengan
anggrana pendidikan sebesar 30 persen.
“Jika anggaran pendidikan sebesar 30 persen, semestinya
sekolah-sekolah tidak lagi kekurangan ruang belajar, ini ada sekolah
dengan jumlah murid 1700 lebih, mencapai 2000 ini, untuk perlengkapan
pagar sekolah saja tidak ada, gimana perkembangan pendidikan kedepan
nanti,” kata mantan Kepala Dinas Tata Kota itu.
Wawali juga telah mencatat kekurangan yang dialami oleh SMA Negeri 13
Ambon, agar bisa diusulkan ke Dinas Pendidikan Kota Ambon, dan tahun
depan mereka bisa mendapat bantuan, mulai dari ruang belajar hingga
pagar sekolah.
“Saya akan intruksikan kepala Dinas Pendidikan untuk
secepatnya menganggarkan bantuan kepada SMA Negeri 13, agar jangan lagi
ada peminjaman ruangan saat dilangsungnya ujian Nasional,” terangnya.
Wawali juga menambahkan, pengusulan bantuan ruang belajar dan pagar
sekolah, karena hal ini sangat penting dalam menunjang majunya
pendidikan bagi anak-anak kita. Sekolah yang ada ini berdekatan dengan
rumah warga dan tidak mempunya batasan, otomatis akses kepada orang luar
itu sangat terbuka.
“Pagar sekolah itu sangat penting, mengingat tidak ada
pembatas dengan rumah warga, warga dengan bebas beraktifitas di
lingkungan sekolah, hal ini sangat membahayakan keamanan sekolah,
sekaligus dapat memperpuruk tingkat pendidikan pada anak-anak pelajar di
SMA Negeri 13 tersebut,” terangnya juga.***(Aythur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar