Fakultas SEI dan Uswah Gelar Yudisium

KatongNews. Ambon - Sebanyak 126 mahasiswa dari Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (SEI), serta Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (USWAH) IAIN Ambon di yudisiumkan, Jumat, 20 Desember 2013. Para mahasiswa itu bisa mengikuti proses yudisium Sarjana untuk menentukkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), setelah melewati tahapan proses ujian skripsi yang digelar di masing-masing Fakultas sesuai mekanismenya.

Fakultas SIE menyudisiumkan 70 sarjana dari empat program studi, dan Fakultas Uswah 56 sarjana dari empat program studi pula. Yudisium para sarjana itu berlangsung kidmat di setiap fakultas. Untuk Fakultas SIE digelar di Gedung Laboratorium Hukum dan Ilmu Falak, sementara Fakultas Uswah di ruang kuliah. Yudisium yang dihadiri seluruh sarjana baru itu berlangsung penuh haru, setelah perjuangan panjang para mahasiswa menjadi sarjana mencapai puncak karir sukses.

Dekan Fakultas SIE IAIN Ambon Drs H Anang Kabalmay, MH, usai membacakan nama-nama peserta yudisium serta IPKnya menegaskan, mereka yang telah mengikuti proses yudisium ini telah sah menggunakan status gelar sarjananya untuk kepentingan semua hal. Pasalnya, mereka telah sah sebagai Sarjana Hukum Islam, sebagaimana ditetapkan oleh fakultas tersebut. Kepada para sarjana baru itu, ia menandaskan, proses studi yang telah dilalui para sarjana baru ini belum berakhir. Sebaliknya, mereka yang telah mengkantongi Sarjana Strata Satu (S1) di Bidang Hukum Islam ini, tak boleh berhenti belajar. Karena, sesungguhnya menuntut ilmu itu harus dilakukan sepanjang masa.

Sedangkan, Wakil Dekan II Fakultas SIE IAIN Ambon, Dr Maimunah Toatubun, M.Ag, yang berkesempatan memberikan pesan kepada para mahasiswa itu menegaskan, para sarjana baru ini tak boleh berhenti belajar. Menurut dia, proses menjadi sarjana yang sudah dicapai para mahasiswa Syariah ini merupakan perjuangan yang perlu dihargai, karena tidak mudah seperti yang dibayangkan. Alasannya, dari data yang dimiliki, ternyata tidak semua mahasiswa dari setiap angkatan itu bisa melewati proses studi hingga menjadi sarjana. Untuk itulah, menjadi sarjana yang telah disandang para mahasiswa ini merupakan suatu predikat, dan sekaligus anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang patut disyukuri.

Sebaliknya Dekan Fakultas Uswah IAIN Ambon Dr Ismail Tuanany, MM, usai yudisium kepada wartawan membenarkan 56 mahasiswa yang diyudisium telah melewati semua proses di fakultas tersebut, sehingga kepada mereka layak menyandang predikat sarjana strata satu di bidang ilmunya masing-masing. Untuk itulah, ia berharap kepada para sarjana baru tersebut agar dapat memanfaatkan ilmunya setelah kembali kepada masyarakat. "Sebagai alumnus yang siap kita terjunkan ke tengah masyarakat. Harapan kita, ilmu yang sudah diterima mampu diaplikasikan dalam kehidupannya, sehingga dapat bermanfaat untuk nusa, bangsa dan agama," pesan Tuanany.

Untuk yudisium dengan IPK cumlaude di Fakultas SIE IAIN Ambon dicapai oleh Hidayat Rumatiga. Hidayat sendiri, sebelum ditetapkan sebagai sarjana dengan predikat cumlaude, dengan IPK 3,81, terlebih dulu diuji dari aspek penguasaan bahasa asing. Setelah melewati tahapan ujian terbuka yang disaksikan mahasiswa, peserta yudisium dan anggota Sidang Yudisium, akhirnya Hidayat dinyatakan lolos karena mampu menjawab semua pertanyaan yang disampaikan dalam bentuk bahasa Inggris. Seperti diketahui, Dekan Fakultas SIE, H Anang Kabalmay sebelum dilakukan tes penentuan sarjana dengan predikat cumlaude menyebutkan, untuk menjadi sarjana di fakultas itu dengan predikat cumlaude, harus menguasai satu bahasa asing, baik itu Bahasa Arab, atau Bahasa Inggris. Dari empat sarjana yang memiliki IPK terbaik setelah diuji, hanya Hidayat yang dinyatakan lolos setelah sukses menjawab semua pertanyaan anggota sidang dengan baik. Sementara untuk Fakultas Uswah, mahasiswa program studi Jurnalistik Yeni Mane, ditetapkan sebagai sarjana terbaik dengan IPK di atas 3,74, dari total 56 sarjana baru di fakultas tersebut. ***(Arif Rahman Hatapayo/Syahril Salamena)