KatongNews, Ambon - Kota Madya Ambon merupakan salah satu daerah yang masuk pada daerah rawan bencana versi Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). Demikian disampaikan Kepala Balai Bagian Humas Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon Eva Tuhumuri kepada sejumlah wartawan di kantornya kemarin.
Menurut Tuhumuri, Kota Ambon
merupaksan salah satu daerah yang secara nasional berada pada urutan ke 7
daerah rawan bencana, hal ini dapat dilihat dari lokasi serapan air di Kota
Ambon telah dialihfungsikan menjadi kawasan hunian.
“Sesuai dengan data dari BNPB Pusat, Kota
Ambon masuk dalam peringkat 10 besar daerah yang rawan bencana, hal ini
terlihat pada lokasi serapan air yang sudah dijadikan sebagai tempat hunian
masyarakat,” kata Eva.
Kata Eva, secara geografis, Wilayah
Kota Ambon sangat kecil, untuk itu guna melakukan pengembangannya ruang
dilakukan pemerintah, hal ini juga terhambat dengan semakin bertambahnya jumlah
penduduk yang semakin melonjak.
“Dari pengamatan tentang ruang dan
wilayah Kota yang semakin sempit dengan semakin melonjaknya umlah penduduk,
maka Kota Ambon dianggap sangat rentang
terhadap bencana banjir maupun tanah longsor,” jelasnya.
Menurutnya, penetapan Kota Ambons
sebagai salah satu daerah rawan bencana nasional telah melalui pengamatan dan
penelitian oleh petugas BNPB. Untuk itu kesiapsiagaan perlu dilakukan
pemerintah dan masyarakat harus dilakukan sedini mungkin, untuk menghindari
bencana yang akan melanda Kota Ambon.
“Dari putusan tersebut, BPBD Kota Ambon perlu
menyiapkan diri jauh sebelum terjadinya bencana di Kota Ambon. Persiapan mulai
dari alat-alat penunjang dan bangunan penunjang,” ungkapnya.
Untuk itu kata Eva, BPBD Kota Ambon
akan meresmikan program Pus dan Ups, sesuai dengan bantuan dari kedutaan besar
Jepang melalui Urdi dalam bentuk bangunan Pus dan Ups serta bantuan alat-alat
penunjang, baik sarana komunikasi radio maupun komputer, untuk bagaimana bisa
menjadi satu alat bantu saat akan terjadinya bencana.
Program Pus dan Ups juga bagian dari
langkah pengurangan resiko bencana, dan juga dapat menyampaikan informasi
tentang kebencanaan dan juga sebagai pusat data dan informasi bencana di Kota
Ambon.***(Aythur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar