KatongNews, Ambon - Guna mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS dan Abortus
pada anak-anak muda di Kota Ambon, Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Air Besar (Arbes) Negeri Batumerah, Kecamatan Sirimau,
menggelar sosialisasi ke dua penyakit tersebut di Kampus, Institu Agama
Islam Negeri (IAIN) Ambon, pekan kemarin.
Dalam pengarahannya kepada mahasiswa dan hadirin, Dokter
Puskesmas Arbes Desi Kristina Utamai menjelaskan, Kota Ambon merupakan
salah satu daerah di Maluku, mengalami peningkatan jumlah pengidap
penyakit mematikan itu.
“Angka kematian karena di Kota Ambon karena mengidap
HIV/AIDS sangat banyak, sesuai data dari Dinas Kesehatan Kota Ambon,
jumlah warga yang terjangkit HIV/AIDS menembus 1,300 orang. Dan
kebanyakan terjadi pada perempuan yang sudah berumah-tangga,” ujarnya.
Penularan HIV/AIDS ini dikarenakan, tidak sedikit orang
yang melakukan hubungan seks bebas tanpa menggunakan alas (kondom), dan
juga menggunakan jarum suntik bekas. Selain HIV/AIDS, kata Kristina,
bahaya Abortus juga sangat rentang pada kehilangan nyawa.
Peningkatan Aborsi di Kota Ambon juga mulai banyak. Padahal, tindakan membunuh ini sangat melanggar undang-undang pidana.
“Setiap pelaku aborsi, baik legal maupun illegal, akan
dikenakan sanksi pidana sesuai dengan undang-undang yang berlaku di
negara Indonesia. Pelaku Abortus akan di kenakan pidana undang-undang
nomor 23/1992, pasal 15,” terang Kristina.
Ratna Tuharea, salah satu pegawai Peskesmas menuturkan,
HIV/AIDS maupun Abortus berpengaruh pada nyawa seseorang. Oleh sebab
itu, anak-anak muda sekarang harus bisa menjaga dan menghidari dari
kedua penyakit mematikan itu.
“Anak-anak muda harus pandai menjaga dan
mengantisipasi hal tersebut,” katanya.
Penyakit mematikan itu rentang pada kaum muda, dan sering
tertular dari wanita pekerja seks (WPS), pria homoseksual, dan lebih
fatalnya pada pelanggan penjajah seks. Dari pihak kesehatan belum
menemukan obat penangkalnya.
“Adapun pencegahan untuk tidak menularnya virus HIV/AIDS,
yakni Puasa Seks, saling setia pada pasangan, dan gunakan kondon dalam
berhubungan seks, tidak saling menukar jarum suntik. Harus
disetralisasia alat suntik, tusuk, tatto, Cukur, dan mencegah penularan
ibu pengidap HIV ke bayinya,” jelasnya.***(Aythur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar