Home » » Warga Buano Mulai Menikmati Air Bersih Yang Diidamkan

Warga Buano Mulai Menikmati Air Bersih Yang Diidamkan

Written By Unknown on Jumat, 13 Juni 2014 | 07.02

KatongNews, Ambon - Proyek pengadaan air bersih dari balai Wilayah Sungai (BWS) di desa Buano Selatan dan Buano Utara Kabupaten Seram bagian Barat (SBB) mulai rempung. Pekerjaan yang terbagi menjadi tiga tahap ini sudah dinikmati oleh masyarakat setempat, meski belum sepenuhnya selesai.

Menurut Penjabat raja desa Buano Selatan Djunaid Hitimala kepada wartawan, Jumat (13/6) di Ambon, proyek air bersih dari BWS Maluku sudah hampir selesai, meski pekerjaan yang ditangani oleh PT. Kristal Kurnia Jaya itu baru tahap ke dua.  

“Masyarakat desa Buano Selatan dan Buano Utara sudah menikmati air bersih yang diidamkan puluhan tahun lalu. Proyek yang dianggarkan oleh Pemerintah Pusat melalui BWS Maluku ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Buano,” kata Hitimala.

Bukan hanya air bersih, lanjut Hitimala, pihak kontraktor yang menangani proyek tersebut juga menggusur jalan baru bagi warga Buano Selatan. Dikatakan, penggusuran jalan tersebut atas permintaan warga Buano, yang tanpa dipungut biaya apapun dari pihak kontraktor maupun BWS Maluku.

“Ucapan terima-kasih banyak kepada BWS Maluku dan pihak kontraktor, yang sudah membantu masyarakat untuk membuka akses jalan menuju kebun warga. Pekerjaan tersebut juga tidak dipungut biaya satu rupiah pun dari masyarakat Buano,” ucap Hitimala.

Hal senada juga disampaikan Staf Teknik BWS Maluku Sofyan Siregar. Menurutnya, proyek yang beranggaran Rp 9 miliar itu mulai dinikmati warga setempat. Tahap penganggaran terbagi menjadi dua tahap, tahap pertama pada tahun 2012 sebesar Rp 4 miliar dan tahap kedua tahun 2013 sebesar Rp 5 miliar.

Kata Siregar, pekerjaan tahap pertama 2012 itu pada pekerjaan brankap tering (Penampungan air utama), penggalian tanah dan pengadaan pipa tahap awal, dan tahap kedua 2013 pada pembuatan resev voir, galian tanah tahap dua dan pengadaan pipa tahap ke dua pula. 

“Jadi dari dana Rp 9 miliar itu untuk semua pembiayaan, mulai dari pekerja kasar, seperti membayar orang untuk mengangkat material pasir, semen, batu dan pipa ke gunung, hingga pekerja yang dikontrak langsung oleh pihak pemborong.” ungkap lelaki berdarah Batak itu.

Lanjut Siregar, setelah laporan dari pihak kontraktor terkait selesainya pekerjaan tahap pertama, BWS Maluku langsung mengutus Panitia Pelaksana Kegiatan (PPK) untuk meninjau laporan tersebut. 

Dikatakan, terkait masalah penggusuran lahan untuk membuka jalan baru bagi warga Buano, itu kehendak warga setempat. Warga meminta agar pihak kontraktor menggusur jalan menuju kebun-kebun mereka, karena dari duluh warga setempat sudah mengusulkannya ke Pemerintah Kabupaten SBB, namun hingga kini tak terealisasi.

“Dalam penggusuran tersebut tidak ada pengrusakan atau pengundulan hutan, yang berakibat pada Pengaruh Dampak Lingkungan (PDL). Yang digusur itu adalah kebun warga yang memang langsung disuruh oleh pemilik kebun sendiri, agar akses jalan bisa dilalui dengan motor honda,” ujar Siregar.***(Aythur)         
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KatongNews - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger