KatongNews, Ambon - Jelang Hari Raya Idul Fitrih 1435 Hijriah, harga
bahan pokok di hampir seluruh pasar tradisional Kota Ambon mengalami
kenaikan. Hal ini karena bertambahnya kebutuhan masyarakat.
“Harga bahan pokok mulai melonjak jelang Idul Fitri.
Kenaikan ini terlihat pada melonjaknya daging ayam dan telur,” kata
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Ambon, Lina Silooy kepada wartawan di Balai Kota Ambon, (23/07).
Menurutnya, kenaikan kebutuhan pokok ini akibat dari
permintaan masyarakat yang terus meningkat. “Stok kebutuhan pokok di
Kota Ambon stabil. Jadi kenaikan harga barang ini dipicu oleh permintaan
yang terus meningkat,” kata Silooy.
Dia mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok bukan
saja terjadi di pasar tradisional tapi juga pada distributor, namun masih
dianggap wajar.
“Walaupun mengalami kenaikan tapi bisa dijangkau,
karena kenaikan masih wajar. Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak 16
Juli lalu,” tandasnya.
Dia menegaskan, pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan harga sembako sehingga tidak ada pedagang yang menaikan harga secara sepihak.
“Kalau ada harga yang tidak wajar maka akan ditindak.tapi sejauh ini tidak ada pedagang yang menaikan harga yang tidak wajar,” ucapnya.
Dia menjelaskan, kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan antara lain daging ayam potong dari Rp 27.000,- menjadi Rp 30.000,- per kilo, Telur dari Rp 1.100,- menjadi Rp 1.300,- per butir. Untuk sayur mayur yang mengalami kenaikan hanya buncis yakni dari Rp 12.000,- menjadi Rp 14.000,- Sementara kebutuhan pokok lainnya seperti bawang merah, cabe keriting dan cabe rawit mengalami penurunan.
“Untuk bawang merah per kilo Rp 34.000,- turun menjadi Rp 30.000,-, cabe keriting Rp 28.000,- menjadi Rp 20.000,-, cabe rawit Rp 40.000,- per kilo menjadi Rp 30.000,-,” jelasnya.
Sementara harga kebutuhan pokok lainnya masih stabil.”Harga Daging sapi relatif stabil yakni Rp 85.000,- per kilo, gula pasir Rp 12.000,- per kilo, minyak gorek curah Rp 12.000,- per kilo, beras tawon Rp 11.000,- per kilo dan bawang putih Rp 18.000,- per kilo,” kata Silooy.***(Aythur)
Dia menegaskan, pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan harga sembako sehingga tidak ada pedagang yang menaikan harga secara sepihak.
“Kalau ada harga yang tidak wajar maka akan ditindak.tapi sejauh ini tidak ada pedagang yang menaikan harga yang tidak wajar,” ucapnya.
Dia menjelaskan, kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan antara lain daging ayam potong dari Rp 27.000,- menjadi Rp 30.000,- per kilo, Telur dari Rp 1.100,- menjadi Rp 1.300,- per butir. Untuk sayur mayur yang mengalami kenaikan hanya buncis yakni dari Rp 12.000,- menjadi Rp 14.000,- Sementara kebutuhan pokok lainnya seperti bawang merah, cabe keriting dan cabe rawit mengalami penurunan.
“Untuk bawang merah per kilo Rp 34.000,- turun menjadi Rp 30.000,-, cabe keriting Rp 28.000,- menjadi Rp 20.000,-, cabe rawit Rp 40.000,- per kilo menjadi Rp 30.000,-,” jelasnya.
Sementara harga kebutuhan pokok lainnya masih stabil.”Harga Daging sapi relatif stabil yakni Rp 85.000,- per kilo, gula pasir Rp 12.000,- per kilo, minyak gorek curah Rp 12.000,- per kilo, beras tawon Rp 11.000,- per kilo dan bawang putih Rp 18.000,- per kilo,” kata Silooy.***(Aythur)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar