KatongNews, Ambon - Pemerintah Kota Ambon telah mencanangkan implementasi kurikulum tahun 2013 secara bersamaan di lingkup Kota Ambon. Pencanangan ini merupakan amanat undang-undang yang wajib dilaksanakan di seluruh satuan pendidikan.
Walikota Ambon Richard Louhenapessy dalam sambutannya saat pencanangan kurikulum 2013 di lapangan Merdeka Ambon, Selasa (15/7) mengatakan, pengembangan kurikulum merupakan satu tuntutan untuk menyesuaikan perangkat kurikulum dengan tuntutan perkembangan secara global.
“Mudah-mudahan dengan penerapan perkembangan kurikulum KB ada tragis perubahan, meliputi sikap, kompetensi diri, ketrampilan guru, kualitas proses, menuju implementasi kurikulum tahun 2013 yang berehasil,” katanya.
Pencangan deklarasi yang dibacakan langsung oleh guru dan para siswa SMA/SMK di Kota Ambon, merupakan satu pernyataan sikap yang patut kita sambut dengan baik, dan diterapkan secara baik pula, agar bisa menjawab perkembangan dunia pendidikan di hari esok.
“Sesuai dengan laporan kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Benny Kainama, pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006, yang mencakup kmompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan secara terpadu,” ujarnya.
Dalam implementasi kurikulum 2013, selain standar pendidikan yang perlu dicapai harus membangun sikap untuk semua mata pelajaran. Dilanjutkan, sedikitnya ada delapan mata pelajaran dirubah terkait dengan kurikulum 2013.
“Yang perlu diperhatikan bersama antaranya, konsep kurikulum yang perlu dipahami dengan baik, proses belajar siswa dan buku pegangan yang mendukung, dan pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional, selalu merasa terpanggil untuk terlibat dalam pengembangan yang terkait dengan tugas profesionalnya,” terangnya.
Adapun beberapa elemen yang terpanggil pada peran tegas dan tanggung-jawab dalam implementasi kurikulum 2013 adalah, guru, kepala sekolah, dan pengawas pendidikan.
“Ketiga elemen ini kiranya menjadi perhatian seluruh pihak terkait, baik perguruan tinggi, dinas pendidikan dan olahraga, lembaga penjamin mutu pendidikan, auden dan pelaku pendidikan,” jelasnya.***(Aythur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar