KatongNews, Ambon - Desas-desus mengenai dugaan keuntungan yang diperoleh oleh pengusaha minyak kayu putih di Kabupaten Buru, tidak sesuai dengan realita yang terjadi di lapangan. Sesuai dengan info yang berkembang dikalangan masyarakat Buru hingga Maluku, terkait dengan keuntungan yang didapatkan oleh pengusaha mencapai 80 persen hanyalah isapan jempol belaka. "Untuk meraup keuntungan sebesar 80 persen itu sangat mustahil, jika hal itu benar, maka semua petani minyak kayu putih akan beralih dari saya." demikian keterangan dari data rilis, Selasa (25/03).
Mengenai keuntungan yang didapat oleh pengusaha
minyak kayu putih hanya mencapai 10 sampai 20 persen, maka itu dapat
dipastikan pengusaha minyak kayu putih bisa merugi dalam proses
produksi komoditi yang sangat tersohor itu. “Jka dihitung, kemungkinan
besar pengusaha bisa merugi,” katanya.
Yang menjadi alasan bertahannya pengusaha minyak kayu
putih adalah kepemilikan hak beli terhadap semua ketel minyak kayu
putih yang ada di pulau Buru. “Itu juga sesuai dengan harga pasarannya,”
terangnya.
Keterangan dari pengusaha didukung oleh beberapa
pengelola ketel minyak kayu putih, Kesema salah satu pemilik ketel
mengatakan, terkait isu yang berkembang terkait pengusaha yang maraup
keutungan dari bisnis minyak kayu putih sebesar 80 persen hanyalah isu
bohongan. “Informasi tersebut tidak benar, jika betul maka para petani
dan pekerja akan berpindah pada pemilik ketel lainnya,” terang Kesema.
Seperti salah satu pengusaha minyak kayu putih di
Pulau Buru, Ongko tuya menjelaskan dari data rilisnya, mengatakan esensi
dari bisnisnya adalah memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggang
maupun pekerja. Jika meraup keuntungan sebesar 80 persen dari hasil
tersebut, secara otomatis semua pelanggang akan berpindah ke yang lain.
“Ini menjadi satu alasan kuat, kenapa para pekerja tetap loyal pada usahanya dan tetap bekerja sama dengan saya,” bebernya.
Selain itu, lanjut data rilisnya, Ongko Tuya juga
sering membantu para pekerja ketel di berbagai Desa yang terdapat ketel
minyak kayu putih, misalkan; desa Jamilu dan Dusun Batuboi. Dari kedua
Desa itu, beberapa warganya mendapat bantuan dari pengusaha minyak kayu
putih. “Bukan masalah bisnis yang aku pikirkan, namun kemanusiaan pun
menjadi perhatian,” ucapnya sesuai dengan data rilis.***(Aythur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar