Home » » Walikota: Isu Lingkungan Menjadi Wacana Dunia

Walikota: Isu Lingkungan Menjadi Wacana Dunia

Written By Unknown on Senin, 14 April 2014 | 18.51

KatongNews, Ambon - Walikota Ambon Richard Louhenapessy sangat mendudkung isu lingkungan yang diangkat oleh Rektor Universitas Pattimura (Unpatti), Thomas Penturi, dalam Program Kuliah Kerja Nyata oleh 539 mahasiswa Unpatti. Karena isu lingkungan sudah menjadi isu global diseluruh dunia.

Walikota Ambon Richard Louhenapessy sangat mendukung isu lingkungan yang diangkat oleh Rektor Universitas Pattimura (Unpati) Thomas Pentury, dalam program Kulia Kerja Nyata oleh 539 mahasiswa Unpati. Karena isu lingkungan sudah menjadi isu global diseluruh dunia.

Dengan kehadiran mahasiswa KKN Unpati di tengah masyarakat dapat membawa dampak baik kepada masyarakat dalam menjaga lingkungan disekitar mereka. kita lihat yang terjadi akhir-akhir ini, bencana yang melanda Indonesia hampir semua berdampak lingkungan, mulai dari banjir, tanah longsor, kemarau dan yang lainnya, ini merupakan salah satu contoh ketidak peduli masyarakat tentang pentingnnya lingkungan.

“Akhir-akhir ini wilayaha Indonesia dilanda bencana alam, yang hampir semua itu dari pengaruh lingkungan. Bencana ini juga tidak terlepas dari ketidak pedulian masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka,” jelasnya.

Untuk itu, dengan kehadiran 539 mahasiswa Unpatti yang akan melakukan Kulia Kerja Nyata di tengah masyarakat, mampu membawa dampak baik bagi masyarakat sesuai dengan isu yang mereka angkat, yakni tentang lingkungan hidup. “Pemerintah Kota Ambon juga mengucapkan terimaksih kepada Rektor Unpatti, yang telah menurunkan mahasiswanya untuk belajar selama dua bulan bersama masyarakat Kota Ambon untuk memberikan motivasi dan obsesi tentang pentingnya lingkungan hidup,” terangnya.

Tempat yang bersamaan, Rektor Unpatti Thomas Pentury juga menyampaikan hal yang sama, kita semua mengetahui jika isu lingkungan itu sangat penting. Ada 77 persen bencana yang terjadi di Indonesia itu disebabkan karena aspek lingkungan, banjir, longsor, kekeringan, sampai dengan puting beliung. Pelaku utamanya memang faktor cuaca, namaun yang penting adalah perilaku masyarakat terhadap lingkungan.

“Kami berpikir sangat penting, jika mahasiswa belajar dengan masyarakat atau mengajar masyarakat tentang pentingnya mengelola lingkungan, karena lingkungan akan menjadi bagian penting, dan kalau kita elaborasi lebih jauh kedalam, pengelolaan lingkungan itu jika dalam hitung-hitungan diusahakan bisa menginvestasi 1 US Dolar itu akan mendapatkan keuntungan pengelolaan 4 US Dolar,” jelasnya.

Jika kegiatan lingkungan dalam bentuk adaptasi dan nafigasi bencana itu bisa dilaksanakan, dan ini tidak termasuk itung-itungan, tapi soal membangun lingkungan untuk masa depan anak cucu dan generasi kedepan. Untuk itu kita harus konsen terkait isu ini, dan Unpati sudah dua tahun mengelola isu lingkungan ditiap angakatan KKN.

“Jadi saat mahasiswa di masyarakat, mereka akan mengajarkan masyarakat untuk bagaimana mengelola atau robah perilaku masyarakat yang selama ini salah dalam pengelolaan lingkungan dimana saja, jika dalam pengelolaannya salah, maka ke depan akan berakibat pada bencana alam, misalkan banjir atau tanah longsor. Jika ditelusuri lebih jauh kedalam, bukan saja pengaruh cuaca, namun pengelolaan lingkungan kurang baik,” jelasnya juga.***(Aythur) 

 

    

Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KatongNews - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger