KatongNews, Ambon - Walikota Ambon Richard Louhenapessy sangat mendudkung isu lingkungan yang diangkat oleh Rektor Universitas Pattimura (Unpatti), Thomas Penturi, dalam Program Kuliah Kerja Nyata oleh 539 mahasiswa Unpatti. Karena isu lingkungan sudah menjadi isu global diseluruh dunia.
Walikota Ambon Richard Louhenapessy sangat mendukung isu
lingkungan yang diangkat oleh Rektor Universitas Pattimura (Unpati)
Thomas Pentury, dalam program Kulia Kerja Nyata oleh 539 mahasiswa
Unpati. Karena isu lingkungan sudah menjadi isu global diseluruh dunia.
Dengan kehadiran mahasiswa KKN Unpati di tengah
masyarakat dapat membawa dampak baik kepada masyarakat dalam menjaga
lingkungan disekitar mereka. kita lihat yang terjadi akhir-akhir ini,
bencana yang melanda Indonesia hampir semua berdampak lingkungan, mulai
dari banjir, tanah longsor, kemarau dan yang lainnya, ini merupakan
salah satu contoh ketidak peduli masyarakat tentang pentingnnya
lingkungan.
“Akhir-akhir ini wilayaha Indonesia dilanda bencana alam,
yang hampir semua itu dari pengaruh lingkungan. Bencana ini juga tidak
terlepas dari ketidak pedulian masyarakat tentang pentingnya pelestarian
lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka,” jelasnya.
Untuk itu, dengan kehadiran 539 mahasiswa Unpatti yang
akan melakukan Kulia Kerja Nyata di tengah masyarakat, mampu membawa
dampak baik bagi masyarakat sesuai dengan isu yang mereka angkat, yakni
tentang lingkungan hidup. “Pemerintah Kota Ambon juga mengucapkan
terimaksih kepada Rektor Unpatti, yang telah menurunkan mahasiswanya
untuk belajar selama dua bulan bersama masyarakat Kota Ambon untuk
memberikan motivasi dan obsesi tentang pentingnya lingkungan hidup,”
terangnya.
Tempat yang bersamaan, Rektor Unpatti Thomas Pentury juga
menyampaikan hal yang sama, kita semua mengetahui jika isu lingkungan
itu sangat penting. Ada 77 persen bencana yang terjadi di Indonesia itu
disebabkan karena aspek lingkungan, banjir, longsor, kekeringan, sampai
dengan puting beliung. Pelaku utamanya memang faktor cuaca, namaun yang
penting adalah perilaku masyarakat terhadap lingkungan.
“Kami berpikir sangat penting, jika mahasiswa belajar
dengan masyarakat atau mengajar masyarakat tentang pentingnya mengelola
lingkungan, karena lingkungan akan menjadi bagian penting, dan kalau
kita elaborasi lebih jauh kedalam, pengelolaan lingkungan itu jika dalam
hitung-hitungan diusahakan bisa menginvestasi 1 US Dolar itu akan
mendapatkan keuntungan pengelolaan 4 US Dolar,” jelasnya.
Jika kegiatan lingkungan dalam bentuk adaptasi dan
nafigasi bencana itu bisa dilaksanakan, dan ini tidak termasuk
itung-itungan, tapi soal membangun lingkungan untuk masa depan anak cucu
dan generasi kedepan. Untuk itu kita harus konsen terkait isu ini, dan
Unpati sudah dua tahun mengelola isu lingkungan ditiap angakatan KKN.
“Jadi saat mahasiswa di masyarakat, mereka akan
mengajarkan masyarakat untuk bagaimana mengelola atau robah perilaku
masyarakat yang selama ini salah dalam pengelolaan lingkungan dimana
saja, jika dalam pengelolaannya salah, maka ke depan akan berakibat pada
bencana alam, misalkan banjir atau tanah longsor. Jika ditelusuri lebih
jauh kedalam, bukan saja pengaruh cuaca, namun pengelolaan lingkungan
kurang baik,” jelasnya juga.***(Aythur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar