KatongNews. Ambon-Isu Tsunami
yang menggemparkan dan membuat resah masyarakat kota Ambon khususnya yang
berada di tepi pantai, Selasa, 26 November 2013 kemarin, membuat masyarakat
takut akibatnya sebagian yang percaya terkait tsunami yang akan menimpa kota
ambon terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Ketakutan warga juga membuat
untuk tidak beraktifitas. Sehingga, sangat berpengaruh terhadap pendapatan
angkutan umum, seperti pendapatan Supriadi, salah seorang supir Angkot IAIN. Saat diwawancarai pada Jum’at, 26
November 2013 di kompleks Jembatan Jodoh, Jln. Dr. H. Tarmidzi Taher, Dusun
Kahena, Desa Batumerah Atas Kec. Sirimau Ambon. saat beristirahat, untuk
bersiap-siap melaksanakan Sholat Jum’at.
Hingga berita ini diturunkan,
baik gempa maupun tsunami tidak terjadi. Namun, warga masih saja ada yang
khawatir. Mereka masih ada yang bertahan di daerah yang lebih tinggi.
Kepada KatongNews pria asal Bone
tersebut Mengakui, pendapatan yang biasanya
Rp.200.000.- sampai Rp.350.000.- setiap harinya kini sangat menurun
drastis bahkan terkadang hanya cukup untuk uang setoran. “dengan adanya isu
Tsunami tesebut, Para penumpang yang biasanya ramai saya dapatkan, kini sangat
sepi. Hanya sampai pada kawasan Kebun Cengke, Gadihu Kapok, dan hanya terdapat
sebahagian kecil saja yang sampai kekota.
Penghasilan yang bisanya saya
dapatkan, kini hanya cukup untuk uang setoran. Yang diambil mungkin hanya
Rp.100.000.- itupun didalamnya sudah terdapat uang makan dan uang rokok.”
Tandas pria asal Bone tersebut.***(Hayati Kiat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar