KatongNews, Ambon - Jargon Kota Ambon, yang ditetapkan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy tentang Ambon Bersih di siang hari, hanyalah omong kosong belaka. Pengadaan tempat sampah yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, melalui Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (DPL) Kota Ambon, sangat tidak efisien.
Hal ini menjadi perhatian semua kalangan. Buang Leky,
warga Kota Ambon mengaku, jika pengadaan puluhan tempat sampah yang ada
dibeberapa jalan protocol di Kota Ambon di nilai mubazir. “Puluhan
tempat sampah yang ditempatkan pada jalan AY Patti, jalan kemakmuran,
jalan Am Sangadji, jalan Diponegoro, jalan Tulukabessy dan jalan Ahmad
Yani dinilai mubasir, karena tempat sampah ini menghabiskan anggaran
Negara,’’ jelasnya kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Sabtu (1/3).
Dia katakana, pengadaan tempat sampah yang memakan
anggaran ratusan juta ini, telah mengganggu ketertiban kota, akibat dari
penempatannya tidak maksimal, hingga tidak digunakan dengan baik oleh
warga Kota Ambon. “Beberapa tempat sampah yang baru, ditempatkan Badan
PDl Kota Ambon dibeberapa lokasi terkesan mubasir, karena ada pemilik
toko maupun bangunan yang memiliki tempat sampah, sehingga tempat sampah
tidak digunakan dengan sebaik oleh warga Kota,’’ terangnya.
Diakuinya, Badan DPL harus memberikan sosialisasi pada
warga tentang penempatan sampah dengan baik, dari sampah organic dan non
organic. Banyak warga yang membuang sampah sesuka mereka, tanpa memilah
sampah yang hendak dibuang. “Terkadang warga memiliki pandangan , jika
sampah itu semuanya sama, akibatnya tempat sampah terlihat amburaduk.
Ini akibat dari tidak ada sosialisasi dari Badan DPL pada warga,” kata
Leky.
Leky melanjutkan, ada juga sampah yang berada di temnpat
sampah tersebut, tidak langsung diangkat oleh petugas kebersihan,
sampah-sampah itu terlihat menumpuk dan menimbulkan bau yang menyengat.
Ini menjadi bukti, jika tidak ada kecocokan diantara instansi terkait.
“Sampah tidak diangkut oleh dinas keberihan, tidak ada partisipasi
baik, sehingga penempatan tempat sampah bukan membersihkan kota, namun,
membuat wajah Kota Ambon menjadi kotor,’’ jelas Leky.
Leky meminta, Walikota Ambon, maupun Wakil Walikota, agar
melihat hal ini, tidak adanya partisipasi yang baik antara instansui
terkait. Sehingga akan menyebabkan programnya tidak maksimal dan lebih
parahnya menghabviskan uang Negara. “Hal ini harusnya diperhatian secara
baik, agar anggaran yang diperuntukan untuk masyarakat tidak sia-sia,
dengan pengadaan barang yang tidak jelas,’’ tandas dia.***(Aythur)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar