KatongNews, Ambon - Pemerintah Kota Ambon intens melakukan penertiban terhadap bangunan-bangunan liar yang tidak memiliki ijin mendirikan
bangunan (IMB). Langkah Pemkot Ambon ini untuk mengembalikan penataan
Kota Ambon seperti dulu, sebelum terjadi konflik.
Wakil Walikota Ambon M.A.S Latuconsina mengatakan,
penertiban yang dilakukan Pemkot Ambon sudah dikatakan sukses. Hal ini
terlihat dengan penertiban terhadap beberapa bangunan di jalan Jendral
Sudirman, meski penertibannya lamban, namun penertiban ini sudah
dikatakan sukses.
“Biar lambat dalam penertiban. Namun penertiban tersebut
dianggap sukses oleh Pemkot. Dan Program khusus Pemkot yang dibawah
pimpinan Paparisa ini, berniat mengembalikan penataan dan suasana Kota
seperti dahulu, sebelum terjadi konflik 15 tahun lalu,” kata Latuconsina
di ruang kerjanya, Kamis (12/6).
Dilanjutkan, Pemkot Ambon akan menghilangkan semua
tanda-tanda konflik di Kota ini. Mulai dari pasar hingga
bangunan-bangunan yang masih ada tanda konflik.
“Bekas konflik harus
dihilangkan. Pasar yang berada di sepanjang Rumah toko (Ruko) Desa Batu
Merah Kecamatan Sirimau itu, merupakan pasar kaget yang dibangun saat
terjadi konflik. Dan semua itu masuk dalam program Pemkot Ambon,”
ungkapnya.
Dalam penataan kembali Kota Ambon seperti dahulu, Pemkot
akan berkordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini pejabat Desa Batu
Merah, Saniri Batu Merah, dan para pedagang kaki lima (PKL) yang lagi
berjualan di kawasan tersebut.
“Sementara Pemkot akan melakukan
kordinasi dengan pejabata Desa Batu Merah dan Sanirinya serta dengan PKL
di pasar Batu Merah. Untuk bagaiman bersama mengembalikan Kota bertajuk
Manise ini seperti dahulu sebelum terjadi konflik,” ujar ketua Pertina
Maluku itu.
Terkait penertiban di kawasan ruko Batu Merah perlu waktu
dan pengertian dari semua pihak, karena penerapan ini tidak semudah
membalik telapak tangan. Pemkot Ambon akan melakukan sosialisasi terkait
program tersebut kepada masyarakat usai bulan Ramadhan.
“Tidak mudah melakukan program yang direncanakan, namun itu masuk dalam
program Paparisa, kita akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat
setelah usai lebaran. Dan diharapkan masyarakat memahami langkah Pemkot,
karena hal tersebut demi kepentingan bersama,” akui mantan kepala dinas
Tata Kota itu.***(Aythur)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar